"Keterbukaan" Pesantren dan Santri
Kata pesantren mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Mendengar istilah pesantren, mungkin sedikit banyak akan langsung terbayang akan adanya sebuah lingkungan di mana terdapat kumpulan orang-orang bersarung, berpeci atau berhijab yang kesehariannya diisi dengan aktivitas mengaji, serta adanya sebuah kitab berwarna kuning dan dipenuhi dengan huruf arab gundul yang menjadi bacaan mutlak untuk dikaji. Sebagian lagi menganggap bahwa pesantren adalah tempat berkumpulnya orang-orang kuno, cara bergaul mereka dinilai gamang, canggung, wagu, bahkan tidak sedikit yang eskapistik, melarikan diri, menyembunyikan diri, ngumpet di pelosok-pelosok sejarah. Dan jika mau lebih ekstrim lagi ada yang mengatakan pesantren itu kaku, konservatif, bahkan (maaf) tempat bercokolnya gembong teroris. Baik, kita kesampingkan dulu pernyataan di atas. Terlepas dari semua itu kita harus meyakini bahwa arti keutuhan dari sebuah pesantren hanyalah pribadi masing-masing yang bisa memaknainya, itu se