Manajemen Hati, perlukah?

Pas hati suntuk, pekerjaan menumpuk, hati jedag jedug, pengen meledak tapi takut ambruk..
😅

Emang gitu ya, udah fitrahnya manusia kali. Urusan yang overload, nggak bisa ngatur waktu bikin mood booster sekali pemirsa.

Pengennya sih, ya nulis, ya ta'lim, ya bersih2, ya berkarya. Tapi apa daya, rencana tinggal rencana. Kalau belum ditakdirkan ya harus legowo 😅

Kalau sudah seperti ini biasanya saya akan duduk diam dan sedikit merenung, tarik nafas dalam-dalam dan mikir dalam banget.
Saya katakan pada diri saya sendiri.
"Kamu sudah sampai sejauh ini, gak apa-apa.. Kalau mau menangis ya menangis saja yang keras, setelah kamu sudah selesai.. Jangan lupa, masih ada banyak hal lain yang bisa kamu kerjakan selai menangis dan merengek.. And the last, jangan lupa tersenyum"

Apa berhasil?
terkadang banyak nyerahnya sebenarnya.. Tapi, paling tidak anda sudah berusaha.. dan itu penting banget untuk melatih manajemen hati kamu.
Tidak perlu muluk-muluk seperti halnya, oke.. Setelah ini aku harus udah mencapai ini, setelah itu gini, gini dan gini..

Sahabat.. Anda lupa.. Anda sudah terlalu jauh masuk dalam wilayah keabsolutan Allah..
Bukan berarti saya menyuruh untuk menjadi orang dengan tanpa keinginan, cita-cita atau impian..

Jadilah diri anda sendiri, kuasai hati kita, kalahkan nafsu.. dan selalu meminta pertolongan pada Allah..

😇

Lamongan-kediri-dan gerimis

Comments

Popular posts from this blog

Love and Faith

Day 8 | Barang yang Selalu Kubawa